Monday, June 18, 2012

Simulasi Andragogi dan Paedagogi

Kelompok 5

Berdasarkan simulasi yang saya lakukan bersama kelompok, kami semakin memahami apa itu andragogi dan paedagogi dan bagaimana perbedaan antara keduanya. Simulasi yang saya lakukan bersama kelompok adalah sebagai berikut:

Saturday, June 2, 2012

Andragogi


Secara etimologis, andragogi berasal dari bahasa Latin “andros” yang berarti orang dewasa dan “agogos“ yang berarti memimpin atau melayani.
Knowles (Sudjana, 2005: 62) mendefinisikan andragogi sebagai seni dan ilmu dalam membantu peserta didik (orang dewasa) untuk belajar (the science and arts of helping adults learn). Berbeda dengan pedagogi karena istilah ini dapat diartikan sebagai seni dan ilmu untuk mengajar anak-anak (pedagogy is the science and arts of teaching children).

Kesimpulan Paedagogi

Berdasarkan Kuliah hari ini, ternyata terdapat sedikit kesalahan pemahaman saya mengenai paedagogi . Paedagogi  berasal dari bahasa Yunani yaitu "paedos" berarti anak laki-laki dan "agegos" berarti membimbing, jadi paedagogi berarti suatu seni mengajar pada anak-anak. Paedagogi berfungsi untuk mengatrkan anak menjadi dewasa serta memiliki tanggung jawab. 

Meskipun paedagogi merupakan seni mengajar, tetapi cakupan paedagogi cukup luas. Awalnya saya berpendapat bahwa psikologi pendidikan itu lebih luas daripada paedagogi karena paedagogi dibahas dalam mata kuliah psikologi pendidikan, tetapi ternyata anggapan tersebut salah. Paedagogi memilliki cakupan yang labih luas  dibandingkan psikologi pendidikan dikarenakan paedagogi juga membahas institusi serta infrastruktur yang dpat mndukung berjalannya suatu kurikulum, sedangkan psikologi pendidikan itu membahas tentang proses mental dan manusia, jika manusia tidak ada tentu saja proses mental ini tidak dapat berjalan. Berdasarkan hal ini sudah jelaslah bahwa Paedagogi lebih luas artiannya dibandingkan Psikologi Pendidikan. Oleh karena itu, sebaiknya seorang pendidik harus menguasai paedagogi dalam mendidik dan akan lebih efektif  jika pendidik tersebut juga memahami psikologi pendidikan. 

Pengalaman Games Kuliah Paedagogi

Banyak pelajaran yang didapat pada hari ini, ternyata persiapan yang baik memang benar-benar merupakan kunci kesuksesan . Games yang dilakukan pada hari ini ternyata benar-benar efektif dalam meningkatkan semangat belajar. Games seperti ini dapta memberikan kesempatan yang sama pada kami untuk menyampaikan pendapat dan mengutarakan ide-ide kami. Seperti yang dijelaskan olhe Bu dina pada perkuliahan tadi bahwa inti dari games ini adalah  SRL ( Self Regulated Learning) yaitu keberhasilan me recall informasi yang sudah tersimpan dalam memori sehingga dapat mengutarakan pendapat dengan baik. Semoga kami tetap memiliki semangat yang tinggi serta  minat yang tinggi pada mata kuliah ini

Kelompok Paduan Angklung (KPA) Psikologi

Assalamualaikum.......
Nah, kali ini saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman bermain angklung. Angklung merupakan salah satu alat musik tradisional yang berasal dari jawa barat, anehnya alat musik dari Jawa Barat ini yang orangnya kalem-kalem dimainkan di Sumatera Utara yang orangnya tuh terkenal keras. Itu membukitkan kalo orang  Indonesia ni benar-benar saling mencintai kebudayaan yang ada di negaranya. 

Contoh Kasus Stress and Health


Pada kasus kali ini saya akan mengambil contoh dari cara mengatasi stres. Cara mengatasi stres terdiri dari 2 yaitu, effective coping dan ineffective coping. Yang akan saya uraikan dibawah ini adalah mengenai ineffective coping.
Ineffective Coping merupakan suatu cara yang salah dalam mengatasi atau menghadapi stres. Stres merupakan  respon atau reaksi terhadap situasi yang melampaui kemampuan seseoarang dalam menghadapinya.
Ineffective Coping terdiri  dari 3, yaitu :
1.      Withdrawal                 : Menghadapi masalah dengan menarik diri dari masalah tersebut
2.      Aggression                  : Marah terhadap penyebab masalah tersebut
3.      Self Medication          : Melampiaskan stres dengan menggunakan tembakau, alkohol, dll.

Wednesday, May 30, 2012

Paedagogi


Pedagogi adalah ilmu atau seni dalam menjadi seorang guru. Istilah ini merujuk pada strategi pembelajaran atau gaya pembelajaran.Sehubungan dengan strategi mengajar itu, filosofi mengajar diterapkan dan dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan dan pengalamannya, situasi pribadi, lingkungan, serta tujuan pembelajaran yang dirumuskan oleh peserta didik dan guru. Salah satu contohnya adalah aliran pemikiran Sokrates

Paedagogik merupakan kajian pendidikan. Secara etimologi berasal dari kata Yunani “paedos”, yang berarti anak laki-laki dan “agogos” artinya mengantar, membimbing. Jadi paedagogik secara harfiah berarti pembantu anak laki-laki pada jaman Yunani kuno, yang pekerjaannya mengantarkan anak majikannya ke sekolah. Kemudian secara kiasan, paedagogi ialah seorang ahli, yang membimbing anak ke arah tujuan hidup tertentu.

Review Hasil Survey Psikologi Pendidikan

Berdasarkan survey yang saya lakukan berkaitan dengan metode pengajaran yang dilakukan pada mata kuliah Psikologi Pendidikan yaitu "Kuliah Online", terdapat beberapa pendapat pro dan kontra terhadap metode pengajaran ini. 

Berdasarkan hasil penelitian terdapat 96% responden menyatakan bahwa mereka mempunyai komputer pribadi dan 94% menyatakan mempunyai jaringan internet pribadi, namun tidak semuanya mampu memanfaatkan teknologi yang ada secara maksimal.

Friday, May 25, 2012

Bimbingan dan Konseling




Definisi Bimbingan

Menurut Abu Ahmadi (1991: 1), bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik.

Bimo Walgito (2004: 4-5), mendefinisikan bahwa bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar individu dapat mencapai kesejahteraan dalam kehidupannya.

Sunday, May 13, 2012

Tugas Mini Proyek



Topik
Ruang Lingkup Pendidikan Usia Pra Sekolah
Judul
 Dinamika Belajar di Kelas Pada Murid-Murid TK Al-Muttaqin
Pendahuluan
Alasan kami memilih topik Ruang Lingkup Pendidikan Usia Pra Sekolah adalah karena kami menyadari bahwa pendidikan pra sekolah merupakan jenjang pendidikan yang sangat penting pada masa-masa awal kehidupan seseorang. Jika masa-masa kehidupan awal seseorang sudah dibekali dengan nilai-nilai positif seperti agama dan moral maka dimasa yang akan datang orang tersebut juga akan lebih mudah dalam menyesuaikan terhadap lingkungan sosialnya. Selain itu kami juga tertarik pada dunia anak seumuran mereka dengan segala keunikan dan pola tingkah yang membuat kami seperti mendapatkan angin segar ketika kepenatan menjadi hal yang mengisi hari-hari ketat dan super sibuk. Dengan melihat mereka, menjadikan kami termotivasi untuk bisa menjadi contoh yang baik dan layak untuk diikuti oleh generasi sejernih mereka.

Friday, May 11, 2012

Testimonial Blended Learning

Menurut saya, kegiatan blended learning ini sangat bermanfaat dan dapat memberikan kami pengalaman baru. kegiatan ini membuat kami mempunyai keinginan untuk mempelajari sesuatu yang baru yang belum pernah kami pelajari bahkan kami kenal sebelumnya. Membuat kami mampu memanfaatkan fitur-fitur dengan maksimal, fitur-fitur yang selama ini sebenarnya sangat dekat keberadaannya dengan kami tetapi pikiran yang kaku yang membuat kami enggan untuk mempelajarinya dan memanfaatkannya.

Resume Blended Learning

Blended learning adalah pembelajaran yang memadukan pertemuan tatap muka dikelas dengan kegiatan-kegiatan terintegrasi yang difasilitasi dengan komputer, internet, dan media-media pembelajaran lainnya. Blended Learning ini memiliki beberapa nama lain, diantaranya integrative learning, hybrid learning, dan multi-method learning.

Tujuan utama blended learning yaitu membantu peserta belajar untuk berkembang lebih baik didalam proses belajar mengajar, sesuai dengan gaya belajar dan preferensi dalam belajar. 

Friday, May 4, 2012

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Pembahasan kali ini mengenai anak-anak berkebutuhan khusus. Sebenarnya gimana sih anak-anak berkebutuhan khusus itu?




Anak berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. 

Thursday, April 26, 2012

Tugas Mini Proyek Awal

Defi Chairunisa (11-085)

Topik 
Ruang Lingkup Pendidikan

Judul 
Dinamika Belajar di Kelas Pada Murid-Murid TK Bunayya

Pendahuluan 
Sekolah merupakan salah satu sumber pengalaman terbesar dalam masa kanak-kanak yang mempengaruhi sebagian besar aspek dari perkembangan anak. Dalam masa itu, anak dapat meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan sosialnya, melatih tubuh dan pikiran mereka serta mempersiapkan diri untuk menjalani kehidupan mereka yang akan datang. Pada umumnya pendidikan prasekolah akan mempengaruhi pencapaian anak pada pendidikan sekolah dasar hingga sekolah lanjutan. Kemudian akan terlihat bagaimana sekolah mempersiapkan muridnya untuk pendidikan yang lebih tinggi. Seperti bagaimana sekolah membuat kesepakatan dengan murid tentang drop out dan bagaimana sekolah mengajarkan muridnya dalam menyelesaikan masalah.

Tugas Kelompok Pendidikan dan Media Pembelajaran



Defi Chairunisa (11-085)


1.      Jelaskan dimana persinggungan antara teknologi dan pendidikan!
Teknologi adalah tema penting dalam pendidikan, revolusi teknologi adalah bagian dari masyarakat informasi dimana kita kini hidup. Dimana orang-orang menggunakan teknologi teersebut untuk berkomunikasi. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, masyarakat dapat dengan mudah dan cepat mengakses internet yang merupakan inti dari komunikasi melalui computer. System internet berisi ribuan jaringan computer yang terhubung di seluruh dunia, informasi yang tidak terhingga dapat di akses oleh murid, sehingga berpotensi dalam meningkatkan pembelajaran murid. Penggunaan internet ini juga membantu untuk menavigasi dan mengintegrasikan pengetahuan, mendorong untuk belajar bersama  dan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru. Sehingga secara tidak langsung pendidikan dan teknologi berkaitan erat, karena melalui teknologi kita mendapat informasi baru dan berbagai hal untuk membantu kita dalam belajar, dan bahkan membantu guru dalam mendidik siswa.

Saturday, April 14, 2012

Penanaman Pohon Kampus II USU

Assalamualaikum ^^ 
Postingan kali ini pengen bagi-bagi cerita ni tentang kegiatan penanaman pohon di kampus II USU yang baru aja dilaksanakan beberapa hari lalu, tepatnya satu hari sebelum mid semester dimulai. Awalnya sih semangat luar biasa buat ikutan acara ini, tetapi semakin mendekati hari H kayaknya semakin ingin mengurungkan niat buat ikutan karena takut kecapean dan ga bisa belajar buat ujian mid. Tetapi ternyata godaan dari teman-teman lebih besar, akhirnya ikutan juga~ hehe
Kegiatan ini diadakan oleh usu dalam rangka Dies Natalis USU, pesertanya seluruh mahasiswa yang mewakili fakultasnya masing-masing. Psikologi gak mau kalah ngirim pasukannya dalam kegiatan ini. Faklutas Psikologi memberikan kesempatan kepada mahasiswa/i baru buat ikutan di acara ini, berbeda dengan fakultas lain yang mengirimkan mahasiswa/i senior untuk ikutan di acara ini.

Sunday, April 8, 2012

Contoh Kasus Intelligensi



Pada tugas Inteligensi kali ini kasus yang akan saya uraikan berkaitan dengan Tacit Intelligensi, Fluid Intelligensi, dan Crystallized Inteligensi.

·         Tacit Inteligensi merupakan suatu kemampuan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang sifatnya praktis.

·         Fluid Intelligensi merupakan suatu kemampuan untuk mengatasi hal-hal baru dalam hidup seseorang.

·         Crystallized Intelligensi merupakan suatu kemampuan untuk mengatasi hal-hal yang pernah seseorang alami sebelumnya.

Contoh Kasus Kognisi dan Bahasa



Pada tugas kali ini kasus yang akan saya uraikan adalah mengenai strategi pemecahan masalah yang terdiri dari :
·         Trial and Error
·         Algorithm
·         Heuristic Reasoning

Berdasarkan beberapa teori tersebut saya akan memaparkan beberapa pengalaman saya terhadap teori-teori tersebut, sebagai berikut :

Contoh kasus Operant Conditioning



Kasus yang akan saya uraikan dalam materi Operant Conditioning ini adalah beberapa perbuatan saya didalam keluarga yang memiliki respon ataupun konsekuensi yang berbeda-beda yang saya dapatkan.

1.      Positive Reinforcement

Tindakan operant conditioning pertama yang saya lakukan adalah saat saya duduk di bangku SD saya belajar tilawah (MTQ) dengan seorang guru mengaji, awalnya saya merasa kurang percaya diri untuk memulai mengaji berirama seperti apa yang dicontohkan oleh guru saya, namun lama kelamaan rasa percaya diri saya mulai muncul dan saya mulai berani mengikuti irama mengaji guru saya. Keberanian ini muncul karena kedua orang tua saya selalu memberikan saya keyakinan bahwa saya mampu untuk melakukannya. Hingga suatu saat saya mulai mengikuti perlombaan tilawatil Quran (MTQ), perlombaan yang pertama kali saya ikuti saya mendapat juara harapan 2, kemudian saya menyadari bahwa saya memang mampu melakukannya dan saya harus menjadi lebih baik lagi di perlombaan selanjutnya. Saya berfikir jika saya mengajinya lebih baik lagi pasti saya akan mendapatkan posisi juara yang lebih baik pula, oleh karena itu saya belajar lebih keras dan lebih giat lagi. Hingga pada perlombaan berikutnya saya mendapat juara 3, juara 2, hingga juara 1.

Contoh Kasus Memory



Kasus yang akan saya uraikan dalam topik ini adalah pengalaman saya ketika masih kecil. Saat kecil ada beberapa pengalaman yang masih sangat saya ingat, ketika kecil saya merupakan anak yang cukup aktif. Saya mengikuti berbagai macam kegiatan diluar sekolah, mulai dari belajar mengaji, bimbel, hingga belajar berenang. Nah, pengalaman selama berenang inilah yang akan saya uraikan. Biasanya saya belajar berenang setiap sore sepulang dari mengaji di madrasah. Saat pertama kali belajar berenang saya merasa kesulitan mengikuti instruksi dari pelatih saya, tetapi saya mulai mengulang-ngulang apa yang diajarkan oleh pelatih saya hingga saya menjadi mahir berenang.

Friday, April 6, 2012

Psikologi Sekolah (Tugas Kelompok)



Kedudukan Psikologi Sekolah dalam Ilmu Psikologi

Psikologi Sekolah adalah bidang yang menerapkan prinsip-prinsip psikologi klinis dan psikologi pendidikan dengan diagnosa dan pengobatan anak-anak dan 'remaja perilaku dan masalah belajar. Pada dasarnya psikologi sekolah memiliki kedudukan yang penting karena psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak. Psikologi sekolah dapat melakukan penilaian psikologis dan memberikan bimbingan dan konseling baik untuk anak dan keluarga anak.

Thursday, March 29, 2012

Pengaruh pendidikan pra sekolah terhadap perkembangan fisik, kognitif, dan sosio-emosional anak

Pembahasan kali ini mengenai anak-anak berkebutuhan khusus. Sebenarnya gimana sih anak-anak berkebutuhan khusus itu?




Anak berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. 

Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembanganjasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

Mengapa pendidikan anak usia dini itu penting? Ya, karena masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anakuntuk memperoleh proses pendidikan.

Friday, March 23, 2012

Porseni Psikologi USU 2012

Assalamualaikum.. 
kali ini pengen bagi-bagi cerita nih tentang pengalaman pertama ngerayain dies natalisnya Psikologi USU. Dalam rangka perayaan dies natalis Psikologi USU ke 13, Fakultas Psikologi mengadakan beberapa rangkaian acara sebelum menuju acara puncak. Kegiatan pertama yang dilaksanakan yaitu PORSENI, porseni yang diadakan oleh fakultas psikologi ini sebenarnya gak jauh berbeda dengan zaman SMA dulu, yang berbeda sekarang sih suasananya dan penghuninya aja. Porseni kali ini dirayakan bersama para pasien berobat jalan lainnya mulai dari junior sampe para senior yang kadang udah terlanjur cinta sama psikologi sampe gak mau ngelepasin gelar mahasiswa abadinya *ups . Memang sih menurut keterangan para seniornya kalo mau lulus dari psikologi butuh perjuangan yang LUAR BIASA, tapi InsyaAllah bakalan dilewatin dengan lancar *Bismillah*. Back to porseni, serunya porseni ini para dosen dan pegawainya pun gak mau kalah dengan mahasiswa,  mereka juga berjuang mati-matian untuk mendapatkan gelar juara umum di puncak acara nanti, kebayang kan serunya gimana? hehe. 

Ada yang baru nih dari porseni kali ini, bakalan ada supporter terheboh, makanya nih setiap angkatan berusaha mati-matian seheboh dan sebrutal mungkin bikin yel yel saat angkatannya sedang bertanding. Kami sebagai mahasiswa baru sekaligus terbilang masih labil gak mau kalah hebohnya dengan senior. Dikoordinasikan oleh beberapa teman kami seangkatan yang terbilang cukup heboh dan sangat brutal, maka tercipta lah beberapa yel-yel seperti: "SEBELAS BIKIN PANAS" atau "KAMI SEHAT KAMI KUAT, KAMI PINTAR DAN BERBAKAT". Masih ada beberapa yel-yel yang cukup memalukan sebenarnya, tapi yel-yel yang satu ini terinspirasi dari salah seorang teman kami yang bisa dibilang rada error (maklum sih masih tahap awal berobat jalan) "CEMUNGUDH EAA" yap itu dia yel yang sangat berkualitas -____- tapi kami sangat menikmati setiap rangkaian acara. Semoga kegiatan ini dapat menambah kekompakan kami ;D 

Ini dia beberapa moment indah itu....

Opening Ceremony


Ini dia Supporter Angkatan 2011



Tim Futsal Kebanggaan Angkatan 2011 ;D


Sekian Dulu postingan kali ini. Nantikan postingan selanjutnya tentang rangkaian acara menuju puncak Dies Natalis Psikologi USU ke 13.

Wassalamaualaikum :D

Friday, March 16, 2012

Teori Inteligensi Alfred Binet


Kelompok 1


Alfred Binet (1875-1911) memulai suatu usaha pengukuran intelligensi dengan mengikuti metoda Paul Broca yang saat itu sangat popular di kalangan ilmuwan. Pengukuran intelligensi termaksud dilakukan dengan cara mengukur lingkaran tempurung kepala anak-anak (kraniometri).

INTELIGENSI

Inteligensi merupakan suatu keahlian memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi pada, dan belajar dari pengalaman hidup sehari-hari.
Konsep mengenai tes inteligensi ini menimbulkan suatu perdebatan, dan sering kali dianggap sebagai reaksi terhadap gagasan bahwa setiap orang memounyai kapasitas mental umum yang dapat diukur dan dikuantifikasi dengan angka. Tetapi kita tidak dapat mengetahui inteligensi seseorang secara langsung melainkn harus dilakukan suatu tes tertulis untuk mengukur inteligensinya.
Beberapa tokoh mendefinisikan inteligensi dalam ruang lingkup yang luas, mereka mengatakan bahwa tingkat inteligensi tidak hanya bisa diukur berdasarkan kemampuan formal saja, tetapi keahlian informal juga harus diperhitungkan dalam mengukur inteligensi, seperti kemampuan bermain musik.
Kecerdasan atau inteligensi manusia mempunyai implikasi sebagai suatu kemampuan untuk :

  • mengklasifikasikan pola-pola objek 
  • beradaptasi (kemampuan belajar)
  • kemampuan menalar secara induktif
  • kemampuan belajar secara deduktif
  • kemampuan mengembangkan konsep
  • kemampuan memahami
Ada pendapat yang mengatakan bahwa inteligensi seseorang dapat dipengaruhi melalui faktor genetik dan asuhan (lingkungan). Faktor genetik merupakan warisan biologis seseorang, sedangkan asuhan merupakan pengalaman lingkungan. 
Beberapa ilmuwan mengatakan bahwa inteligensi terutama diwarisi dan pengalaman lingkungan hanya memainkan peran minimal dalam manifestasi inteligensi itu. Tetapi ilmuwan lain mengatakan bahwa faktor genetik dan lingkungan sama-sama memiliki peranan yang penting dalam mempengaruhi tingkat inteligensi seseorang. 

sumber:
Santrock,J.W, Psikologi Pendidikan, 2010, Jakarta : Kencana

Tuesday, March 13, 2012

Psikologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran


Konsep Teknologi Pembelajaran Psikologi pendidikan merupakan cabang ilmu yang mempelajari cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Dalam proses memahami pembelajaran diperlukan suatu teknologi pembelajaran. Teknologi Pembelajaran tumbuh dari praktek pendidikan dan gerakan komunikasi audio visual. Teknologi Pembelajaran semula dilihat sebagai teknologi peralatan, yang berkaitan dengan penggunaan peralatan, media dan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan atau dengan kata lain mengajar dengan alat bantu audio-visual. Teknologi Pembelajaran merupakan gabungan dari tiga aliran yang saling berkepentingan, yaitu media dalam pendidikan, psikologi pembelajaran dan pendekatan sistem dalam pendidikan. Teknologi pembelajaran dibuat untuk membantu dan memudahkan kita dalam memahami sesuatu, seperti dengan menggunakan media audio-visual.

Definisi Teknologi Pembelajaran menurut Association for Educational Communications Technology (AECT) 1963 yaitu “ Komunikasi audio-visual adalah cabang dari teori dan praktek pendidikan yang terutama berkepentingan dengan mendesain, dan menggunakan pesan guna mengendalikan proses belajar, mencakup kegiatan : (a) mempelajari kelemahan dan kelebihan suatu pesan dalam proses belajar; (b) penstrukturan dan sistematisasi oleh orang maupun instrumen dalam lingkungan pendidikan, meliputi : perencanaan, produksi, pemilihan, manajemen dan pemanfaatan dari komponen maupun keseluruhan sistem pembelajaran. Tujuan praktisnya adalah pemanfaatan tiap metode dan medium komunikasi secara efektif untuk membantu pengembangan potensi pembelajar secara maksimal.”

Berdasarkan uraian tersebeut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan teknologi pembelajaran dapat memudahkan proses belajar mengajar serta dapat mengembangkan sistem pengajaran yang ada sebelumnya sehingga memberikan variasi dalam sistem pengajaran.

Sumber :
Santrock, J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Kencana

Saturday, March 10, 2012

Pengaplikasian Email dan Blog sebagai Media Pembelajaran serta Fenomena Pendidikan



Bagaimana pandangan dan penilaian kelompok Anda sehubungan dengan kewajiban setiap mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Psikologi Pendidikan 3 sks T.A 2011/2012  harus memiliki email dan blog ditinjau dari uraian Psikologi Pendidikan dan fenomena pendidikan di Indonesia, Medan khususnya?




Thursday, March 8, 2012

Classical Conditioning

Assalamualaikum :D

Postingan kali ini ada kaitannya dengan salah satu materi psikologi umum II yang beberapa hari lalu baru aja dipelajari. Materinya itu tentang classical conditioning. Bagi yang baru pertama kali dengar istilah ini pasti bingung dan ngerasa ini apasih?? kok makin lama kayaknya psikologi ini makin ngambang aja sih T_T. Yup itu perasaan yang aku rasain saat mulai memasuki semester 2 ini dan menghadapi segudang pelajaran inti psikologi yang rasa-rasanya makin membingungkan. Parahnya lagi, dengan keadaan yang masih belum bisa nerima ilmu psikologi yang sebanyak ini dalam waktu 1 semester, sekarang dosen-dosennya berlomba-lomba ngasi tugas ke mahasiswanya, *SABAR*. Setiap kali ingat tugas rasanya tuh tugas manggil-manggil buat dikerjain *KERJAIN AKU DULU* sambil teriak-teriak -_________- penderitaan makin hari makin bertambah aja. Ini masih semester 2, gimana lagi senior-senior yang lain? tingkat parahnya mungkin udah tak terhingga *lebay*.

Nah, tapi ada pepatah yang bilang tak kenal maka tak sayang. Pepatah yang satu  ini sangat pas kalo dihubungin dengan topik yang kita bahas kali ini, classical conditioning. Tanpa kita sadari sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami classical conditioning loh.

Sebenarnya apasih tuh classical conditioning?
Classical Conditioning adalah suatu bentuk pembelajaran dimana sebelumnya rangsangan netral (CS) dipasangkan dengan unconditioned stimulus (UCS) untuk menghasilkan conditioned respons (CR) yang
 identik dengan dengan unconditioned respons (UCR).

Ribet ya?? Gini nih bahasa sederhananya, kita tuh punya stimulus alamiah yang akan menghasilkan respon alamiah pula (semacam refleks gitu tapi hal ini berbeda). Nah kita dapat mengatur respon kita terhadap sesuatu hal yang tidak mempunyai respon yang tetap saat menghadapinya.

Nah berhubung dosen-dosen di Psikologi ini gaul-gaul dan pecinta teknologi, lagi-lagi kami para mahasiswa/i ini diembankan tugas yang unik dan menantang *apasih* -__- sebenarnya tugas ini gak wajib sih di post di blog, tapi biar seru di post aja deh hihihi.
ini dia tugasnya....


Tugas Classical Conditioning
Kasus yang akan saya jelaskan dalam artikel ini terkait dengan topik classical conditioning adalah tentang “bagaimana memancing rasa senang saat ayah saya pulang shalat jumat”.   
Unconditioning Stimulus           = Es krim
Unconditioning Respons          = Rasa Senang
Conditioning Stimulus              = Ayah pulang shalat jumat
Conditioning Respons              = Rasa senang
            Pada masa anak-anak saya pernah mengalami classical conditioning. Biasanya ketika ayah saya pergi shalat jumat, ketika pulang beliau tidak membawa apa-apa. Tetapi pada suatu hari beliau melakukan kebiasaan yang baru. Biasanya ketika saya mengetahui ayah saya sudah pulang shalat jumat perasaan saya biasa saja. Ayah saya mengetahui bahwa saya sangat menyukai es krim. Jika saya dibelikan es krim maka saya akan sangat senang. Pada suatu hari ayah saya pulang dengan membawa es krim, dan hal ini terus dilakukan ayah saya selama beberapa lama, ketika mengetahui hal itu saya sangat senang. Hingga beberapa tahun kemudian saat saya mulai remaja  ketika beliau pulang shalat jumat tidak membawa es krim saya tetap menyambut beliau dengan gembira karena saya merasa bahwa beliau membawa es krim meskipun kenyataannya beliau tidak membawa es krim. Hal ini terus saya lakukan hingga beberapa bulan, tetapi akhirnya rasa gembira itu semakin lama semakin berkurang karena setiap pulang shalat jumat ayah saya tidak pernah membawa es krim lagi.

UCS (Es krim )   menghasilkan  UCR ( rasa senang )

UCS (Es krim ) + CS ( ayah pulang shalat jumat )     menghasilkan    UCR (rasa senang)

CS ( Ayah pulang shalat jumat )     menghasilkan      CR ( Rasa Senang )


Tetapi karena pemberian stimuus ini tidak dilakukan lagi maka semakin lama respon yang dihasilkan pun semakin berubah dan akhirnya kembali ke respon awal.

Sekarang lebih jelas kan apa itu classical conditioning? ternyata gak serumit yang dibayangkan kan? Memang itulah psikologi, terkadang sesuatu itu bisa menjadi sangat sederhana dan gak sesulit yang dibayangkan. 

Sekian dulu postingan kali ini. Nantikan postingan selanjutnya yaaa :D 

Assalamualaikum :D